Little Luxuries Kenikmatan Terjangkau adalah tren yang semakin diminati, terutama di tengah gaya hidup modern yang penuh kesibukan. Konsep ini menghadirkan kebahagiaan kecil yang bisa dinikmati tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Meskipun konsumen mungkin mengurangi pengeluaran untuk barang-barang mewah, mereka tetap mencari produk-produk kecil yang memberi rasa spesial—kenikmatan kecil yang terjangkau namun memuaskan. Di tengah ketidakpastian ekonomi, pengeluaran konsumen akan beralih dari pembelian besar seperti elektronik, menuju belanja barang-barang yang lebih kecil namun tetap memberi kepuasan.
Fenomena “Lipstick Index”: Mewah dalam Ukuran Kecil
Setelah tahun 2023 yang ditandai dengan pengeluaran konsumen yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, banyak ekonom memprediksi bahwa 2024 akan menjadi tahun di mana konsumen mulai mengencangkan ikat pinggang mereka. Namun, hal ini tidak berarti mereka akan berhenti berbelanja. Menurut para analis ritel, meskipun pengeluaran untuk barang mahal diprediksi akan menurun, konsumen tetap akan mencari “kenikmatan kecil”—produk yang tidak terlalu mahal, namun memberi perasaan istimewa, seperti kosmetik kecil, makanan spesial, atau minuman premium.
Fenomena ini dikenal dengan istilah lipstick index, di mana konsumen cenderung mencari barang mewah kecil yang relatif terjangkau selama masa ketidakpastian ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, produk kecantikan, makanan ringan, dan minuman premium cenderung menjadi kategori yang diminati banyak orang.
Kenapa Little Luxuries Menarik di Masa Sulit?
Selama periode ketidakpastian ekonomi, banyak konsumen memilih untuk membeli produk yang memberi mereka kebahagiaan kecil tanpa membebani anggaran. Ethan Chernofsky, wakil presiden senior pemasaran di Placer.ai, mengatakan bahwa dalam keadaan seperti ini, konsumen membagi belanja mereka menjadi dua kategori: hal-hal yang dianggap benar-benar diperlukan, dan hal-hal yang meskipun tidak esensial, tetapi tetap memberi rasa mewah dan menyenangkan.
Karena tekanan ekonomi, banyak konsumen yang beralih dari pembelian barang-barang mahal seperti smartphone terbaru atau elektronik berharga tinggi, dan lebih memilih produk-produk kecil yang memberi rasa spesial, seperti kopi spesial, camilan premium, atau produk perawatan diri yang terjangkau.
Produk Kecantikan dan Perawatan Diri Menjadi Pilihan Utama
Konsumen semakin banyak menghabiskan uang untuk produk kecantikan dan perawatan diri. Di tengah kekhawatiran dan stres yang dihadapi banyak orang, pembelian barang-barang kecil yang memberikan rasa glamour, seperti serum anti-penuaan dan skincare “bersih” (clean beauty), semakin meningkat. Bahkan produk-produk seperti parfum, kosmetik, dan skincare premium dengan harga yang relatif terjangkau, menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin “merawat diri” tanpa menghabiskan banyak uang.
Karla Martin dari Deloitte mencatat bahwa meskipun konsumen dengan pendapatan rendah lebih terdampak oleh ketidakpastian ekonomi, mereka masih ingin memberikan “kenikmatan” pada diri mereka sendiri, tetapi dengan cara yang lebih hemat. Produk-produk seperti ponsel pintar baru, atau perawatan kulit premium yang terjangkau, bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak mampu membeli barang mewah dengan harga tinggi.
Mengapa Konsumen Ingin “Treat Yourself” di Tengah Stres Ekonomi?
Beberapa konsumen mungkin mencari kenyamanan melalui pembelian barang-barang kecil yang dapat membuat mereka merasa lebih baik setelah periode stres, seperti pasca-holiday atau musim yang sibuk. Beibei Li, profesor di Carnegie Mellon University, menyatakan bahwa banyak orang cenderung melakukan “belanja indulgent” di awal tahun sebagai cara untuk mengatasi stres dan kelelahan yang mereka rasakan selama liburan.
Di Inggris, tren yang sama sedang berlangsung. Konsumen cenderung beralih ke toko-toko diskon seperti B&M, Poundland, dan Home Bargains di tengah ketidakpastian ekonomi. Meskipun pengeluaran untuk barang-barang besar seperti peralatan rumah tangga dan elektronik mungkin melambat, kategori kecantikan tetap menunjukkan kinerja yang kuat. John Mercer dari Coresight Research mencatat bahwa efek “lipstick” ini juga terlihat di pasar Inggris, dengan pertumbuhan yang stabil pada kategori produk kecantikan yang lebih terjangkau.
Peran Ritel dalam Menyediakan Little Luxuries
Melihat pergeseran minat konsumen, pengecer mulai menawarkan lebih banyak produk yang terjangkau namun terasa mewah. Misalnya, Target di AS telah memperkenalkan konsep “affordable joy”, dengan menawarkan berbagai produk perawatan diri dan kosmetik dari bisnis milik wanita dan komunitas kulit hitam, serta produk kecantikan yang menyehatkan tubuh seperti lini Good Clean Goop dari Gwyneth Paltrow.
Selain itu, pengecer seperti Macy’s telah memanfaatkan strategi campuran barang mewah dan produk “off-price” (barang mewah dengan harga yang lebih terjangkau). Hal ini memungkinkan mereka untuk menarik konsumen yang ingin membeli barang mewah namun tetap merasa mendapatkan nilai lebih. Macy’s juga menawarkan barang mewah bekas yang dapat dijangkau konsumen dengan anggaran lebih terbatas.
Bahkan dalam sektor barang bekas dan resale market, konsumen yang ingin membeli produk designer dengan harga lebih terjangkau juga semakin populer. Martin menambahkan bahwa meskipun tidak semua konsumen akan beralih sepenuhnya ke “little luxuries“, mereka yang tetap mengikuti tren media sosial ingin membeli barang-barang tersebut dengan harga yang lebih bersahabat.
Kesimpulan
Meskipun konsumen mungkin mengurangi pengeluaran untuk barang-barang mewah dan produk besar, mereka tetap ingin merasakan kenikmatan kecil yang memberi mereka perasaan istimewa tanpa menguras kantong. Dalam keadaan ekonomi yang penuh ketidakpastian, produk-produk kecil Little Luxuries seperti kosmetik, makanan spesial, atau perawatan diri menjadi pilihan yang sangat diminati. Pengecer pun dengan cepat menyesuaikan diri dengan menyediakan produk-produk ini dengan harga yang lebih terjangkau, memungkinkan konsumen untuk merasakan kemewahan dalam jumlah kecil. Di tengah tekanan ekonomi, “little luxuries” menawarkan pelarian yang menyenangkan bagi konsumen tanpa harus merusak anggaran mereka.